Berbahagialah insan yang di waktu malam kedua matanya terjaga.
Ia lewati malam dengan risau karena cinta pada Tuhannya.
Ia bangkit sendirian menatap bintang karena rindu kepadanya.
Sementara mata Allah memandang dirinya dengan penuh mesra.
Kesabaranku berkurang dan layaknyalah kumeratap
Kalbuku menjadi tidak sehat karena dosa
Ruhku rusak karena perbuatan maksiat
Uban menggambarkan kematian sebagai berita
Setiap kali kukatakan luka hati telah sembuh hatiku kembali terluka akibat dosa
keberuntungan dan nikmat hanya milik hamba yang datang pada hari kebangkitan dengan aman dan lega
Hati ini terbakar dan air nata berlinang, penderitaan berkumpul kesabaran terpancar
Bagaimana bisa tenang hati yang selalu penuh gairah kerinduan dan kerisauan
Wahai tuhan jika ada jalan keluar untukku
Anugerahilah kepadaku selama hidup ini tersisa.
Biarkan diriku menangis dan meratap dalam derasnya air mata
Biarkan aku meratap karena takut diri yang lemah ini binasaKemana aku berlindung dan kemana hendak beranjak
siapa yang bisa menolongku bila dipanggil membawa dosa
betapa panjang duka dan derita bila berada di neraka dan tersiksa
seluruh keburukan tampak begitu nyata neraka telah dekat dan api telah menyala
harapanku kepadanya semoga tuhan berkenan memberikan karunia dan dengan rahmatnya memasukkanku ke syurga
tidak ada amal yang bisa kujadikan asa selain cinta kepadanya dan rosulnya
seluruh manusia bergembira dengan hari raya
sementara aku bergembira dengan ALLAH SWT
seluruh manusia berhias pakaian untuk hari raya
sementara aku berhias dengan pakaian kehinaan dan duka]
seluruh manusia membersihkan badan untuk hari raya
sementara aku membersihkan hati dengan air mata